Perjalanan Wisata Bagi Para Generasi Z

Perjalanan Wisata Bagi Para Generasi Z

Perjalanan Wisata Bagi Para Generasi Z

Perjalanan Wisata Bagi Para Generasi Z – Pada tahun 2024, wisatawan milenial dan Gen Z di Asia Pasifik (APAC) akan menyatakan pengalaman bersama melalui liburan sebagai bahasa cinta baru mereka, dengan hampir setiap (9 dari 10) wisatawan berniat bepergian bersama orang yang mereka cintai.

Bagi generasi milenial dan Gen Z, traveling lebih dari sekedar liburan. Ini adalah platform utama untuk membangun koneksi dan menciptakan kenangan bersama yang memperkuat ikatan. COO dan Co-Founder Klook Eric Gnock Fah menyatakan bahwa tren liburan mencerminkan dunia pascapandemi. Isolasi yang disebabkan oleh pandemi dan meningkatnya digitalisasi kehidupan membuat masyarakat mendambakan koneksi.

Kami mengamati adanya perubahan pada transformatif dinamika saat liburan. Bukan lagi sekedar liburan, ini adalah perwujudan bahasa cinta baru dari pengalaman saat bersama. Liburan sudah menjadi bagian sarana yang penting dengan menawarkan kesempatan kepada individu untuk terhubung secara tulus dengan diri mereka sendiri, orang yang mereka cintai, dan dunia di sekitar mereka,” kata Eric Gnock Fah.

Menurutnya, wisatawan mengutamakan pengalaman dibandingkan pengeluaran. Milenial dan Gen Z akan meningkatkan anggaran liburannya di tahun 2024. Mereka rela mengeluarkan uang hingga 50 persen atau lebih untuk liburannya. Belakangan ini kata ‘healing’ sedang menjadi tren di kalangan anak muda khususnya Gen Z dan Millenial di media sosial. Tapi apa sebenarnya penyembuhan itu?

Sebenarnya healing merupakan kata bahasa inggris yang berarti penyembuhan atau pemulihan. Biasanya kata healing dikaitkan dengan kesehatan mental. Kata ini digunakan ketika seseorang mengalami trauma, tekanan, atau stres yang mendalam dalam hidupnya dan perlu pulih darinya.

Penggunaan kata healing yang banyak dibicarakan di media sosial mengenai penyembuhan adalah menenangkan diri atau melakukan aktivitas yang menyenangkan. Banyak sekali netizen yang menggunakan kata healing untuk traveling, jalan-jalan, hingga self-reward.

Pengalaman Liburan Dengan Generasi Z

64% dari generasi Milenial dan juga Gen Z akan meningkatkan anggaran untuk liburan nya di tahun 2024, dan hampir setengah darinya telah bersedia menghabiskan hingga 50% lebih untuk berlibur. Fokus wisatawan pada setiap pengalaman yang menjanjikan hubungan yang bermakna dengan para rekan nya. Dengan total 69% dari nya telah membuat aktivitas sebelum melakukan penerbangan.

Ketersediaan nya pengalaman dan juga keunikan telah menjadi salah satu faktor utama yang dipertimbangkan wisatawan ketika merencanakan liburan. Petualangan alam dan alam terbuka menduduki peringkat pertama dengan persentase 59%, disusul keseruan taman hiburan (53%), dan kekayaan budaya museum dan situs bersejarah (51%).

Pada tahun 2024, generasi Milenial dan Gen Z di Asia Pasifik akan melepaskan diri dari kebiasaan pandemi berupa waktu menyendiri dan rutinitas perawatan diri, dan akan secara aktif memilih untuk kembali terhubung dan menemukan berbagai hal bersama orang lain. -orang yang mereka cintai.

9 dari 10 wisatawan Asia Pasifik ingin berlibur bersama orang lain, baik bersama keluarga, pasangan, atau teman dekat. 30% lebih memilih liburan bersama pasangannya (1 dari 3). Sementara 26% lebih memilih liburan keluarga (1 dari 4), dan 21% memilih bertualang bersama teman (1 dari 5). Milenial juga cenderung berlibur bersama pasangannya, sedangkan Gen Z lebih mengutamakan liburan bersama teman.

65% wisatawan telah memilih untuk petualangan bersama dengan liburan yang lebih sering serta singkat dibandingkan dengan liburan panjang. Untuk bisa memaksimalkan kenangan yang bisa diciptakan. Destinasi baru akan segera hadir untuk para wisatawan Asia Pasifik. Dengan destinasi teratas pada daftar keinginannya yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Thailand untuk wisatawan dari seluruh dunia. Serta Jepang, Indonesia (hari libur domestik), dan Singapura untuk wisatawan Indonesia.

Berbagi Perjalanan Wisata Dengan Gen Z

Media sosial terus menjadi hal utama untuk inspirasi perjalanan. Dengan medis Instagram 77% serta YouTube 77% memimpin sebagai sumber utama nafsu berkelana. 1 dari 3 wisatawan telah melakukan interaksi dengan konten pada perjalanan setiap hari. Dan lebih dari setengahnya dengan rutin membagikan pengalaman perjalanan nya pada media sosial.

Dinamika kepercayaan pada rekomendasi untuk liburan online semakin berkembang, dengan non-selebriti menjadi rekomendasi yang paling tepat. Yang mana menjadikan tren lebih luas terhadap konten yang lebih autentik dan juga relevan. Suara ini terus memberikan pengaruh besar untuk inspirasi saat perjalanan. Dikarenakan lebih dari 80% pemesanan liburan telah didasarkan pada rekomendasi dari si pembuat konten. Sehingga menunjukkan pentingnya peran para influencer digital untuk menentukan pilihan liburan.

Musim semi menjadi musim cinta untuk saling berbagi pengalaman, yang mana akan memikat hati para wisatawan di Asia Pasifik. Bagi sebagian besar wisatawan (65%), iklim atau musim memainkan peran besar dalam pengalaman liburan. Awal musim semi merupakan musim yang paling populer di Asia Pasifik. Dan hampir setengah wisatawan sudah memesan perjalanan di tiga bulan pertama awal tahun. Aktivitas alam dan luar ruangan adalah salah satu cara utama wisatawan menikmati musim yang didambakan ini.

Musim semi paling disukai wisatawan asal Malaysia dan Indonesia, sedangkan wisatawan asal Australia dan Filipina ingin menikmati akan hangatnya musim panas. Taiwan dan Korea menyukai warna cerah saat Musim Gugur, dan Musim Dingin yang menjadi perhatian bagi wisatawan dari Singapura, India, Thailand. Bagi wisatawan Indonesia, hampir sebagian besar wisatawan (49%) paling menyukai musim semi dan akan memilih mengikuti jenis aktivitas alam dan pengalaman di luar ruangan sebesar 75%.

Dengan berbagai pengalaman dan peran dari media sosial mendorong cara wisatawan untuk mengekspresikan bahasa cinta yang baru di tahun yang mendatang. Dengan selalu mengantisipasi tahun yang penuh dengan antusiasme baru terhadap perjalanan, destinasi baru, dan aktivitas yang harus dilakukan.