Trend Liburan Ala Anak Gen Z

Trend Liburan Ala Anak Gen Z

Trend Liburan Ala Anak Gen Z

Trend Liburan Ala Anak Gen Z – Gen Z akan menghargai pengalaman dari pada segalanya. Dan ingin melakukan perjalanan dan menemukan dunia. Dan Gen Z benar-benar melakukan nya, mereka memiliki daya beli pribadi sekitar $44 miliar, dengan mayoritas (62%) mengatakan bahwa mereka bekerja untuk bisa membiayai perjalanan nya sendiri. Gen Z merupakan seorang on travelers. Yang mana dapat diartikan bahwa mereka ini akan selalu mencari sesuatu saat melakukan sebuah perjalanan. Mau itu dengan melihat keluarga disaat liburan musim dingin, atau juga dengan menemui teman yang tinggal di kota lain , ataupun dengan mencari destinasi yang lebih sempurna menurut nya. 51% dari generasi Z biasanya akan melakukan perjalanan dengan lebih dari 50 miles atau sejauh 80 km di setiap satu sampai tiga bulan..

Gen Z juga memiliki ketertarikan akan berbuat sesuatu yang bersifat dadakan, mereka akan memilih untuk mengembangkan sayapnya saat sedang berlibur. 59% dari Gen Z selalu memesan pada jangka waktu 1-3 bulan sebelum berpergian, 17% membuat pemesanan pada saat 1 bulan sebelum mulai berpergian. Karakteristik pada generasi ini di saat travelling akan lebih cenderung menyukai penawaran dan juga waktu yang lebih fleksibel.

Generasi muda ini tentu nya menyukai rencana liburan yang lebih beragam dan berwarna dibandingkan seperti generasi yang sebelumnya. Bahkan, kegiatan favorit nya disaat bepergian yaitu dengan makan di luar, berjalan jalan santai, mengunjungi sebuah museum, ataupun berpetualangan di luar ruangan.

Semenjak Gen Z percaya bahwa setiao pengalaman kebudayaan dan juga petualangan perjalanan akan menentukan hidup kedepan nya. Sehingga tidak lagi diherankan bahwa dapat dengan sering memposting kegiatan disaat liburan pada media sosial nya. Memposting setiap perjalanan di sosial media akan membantu utnuk membangun personal branding nya dan juga dapat menjadi influencer di media sosial. Sebanyak 25% juga mengklaim bahwa perjalanan yang dilakukan telah terinspirasi oleh teman ataupun sanak keluarga.

Gen Z Generasi Yang Butuh Healing

Gen Z sering dipandang sebagai generasi yang butuh healing. Hal ini tak lepas dari stereotipe generasi yang lemah dan mudah rapuh. Padahal, paparan informasi membuat gen Z lebih mudah membangun awareness soal kesehatan mental (mental health). Menurut survei yang sudah dilakukan oleh Jakpat dan juga Narasi, sebanyak total 75% dari 2.482 responden muda yang sudah terlibat aktif dalam sebuah gerakan kesehatan mental. Tingginya persentase angka ini sudah menunjukkan bahwa anak muda juga peduli akan isu kesehatan mental. Dan mau terlibat dengan aktif dan positif di sana.

Proses melakukan healing tidak hanya diharuskan dengan mendatangi konser, liburan di Bali, serta aktivitas yang lainnya dengan mengarah kepada gaya hidup yang hedonisme. Yang mana seharus nya healing menjadi sebuah proses penyembuhan dan juga penerimaan diri yang butuh waktu. Cara healing yang tepat untuk setiap orang tentu nya dapat berbeda. Yang terpenting dari proses ini adalah mengajak diri sendiri berkomunikasi. Sehingga setiap generasi tentu nya juga membutuhkan healing. Dan juga mengingat tantangan setiap generasi juga tidak lah sama.

Melakukan Self Healing

1. Memaafkan Diri Sendiri

Hal terpenting yaitu mau untuk memaafkan diri sendiri. Luka batin yang seringkali muncul disebabkan oleh tidak dapat memaafkan kesalahan yang terjadi di masa lalu. Dengan belajar memaafkan maka hidup pun akan berjalan dengan tenang.

2. Mindfulness

Mindfulness merupakan sebuah meditasi yang dilakukan agar dapat fokus pada keadaan sekitar dan juga kepada emosi yang sedang dirasakan. Caranya yaitu dapat dengan menutup kedua mata, mengatur pernafasan, dan merasakan setiap hembusan udara di sekitar.

3. Me time

Meluangkan waktu untuk diri sendiri ternyata juga sangat penting agar dapat mengistirahatkan pikiran. Bisa dengan melakukan hobi, berlibur, memasak, atau pun lain sebagainya. Dengan melalukan metime, tentu nya akan memiliki waktu untuk dapat melepaskan diri dari berbagai tekanan, menjernihkan pikiran, dan juga menenangkan diri.

4. Meningkatkan Self Compassion

Self compassion adalah kemampuan memahami emosi diri. Meningkatkan self compassion secara tidak langsung juga membuat kita mencintai diri sendiri.

5. Bicara Pada Diri Sendiri

Bicara pada diri sendiri juga penting untuk mengetahui apa yang terjadi dalam dirimu. Cobalah untuk jujur dengan perasaanmu sendiri.

Faktor Yang Dipertimbangkan Saat Memilih Destinasi

Menurut survei, Gen Z menempatkan makanan lokal yang lezat, harga yang terjangkau dan pemandangan alam yang mempesona menjadi sebuah faktor penentu utama untuk memilih berbagai tempat liburan. Dengan yang paling utama yaitu berbelanja. Tetapi cuaca yang hangat dan juga hiburan pada malam tidak termasuk ke dalam peringkat 10 besar. Khusus nya pada hiburan malam, Gen Z yang mana akan cenderung untuk mengkonsumsi alkohol dengan jumlah lebih sedikit dibandingkan dengan generasi yang sebelumnya. Dengan upaya untuk menghemat sejumlah uang setelah terjadi nya inflasi. Sedangkan untuk motivasi bepergian, data pun menunjukkan relaksasi dan juga menjelajahi lokasi yang belum pernah dikunjungi menjadi sebuah faktor utama.

Hampir dua pertiga responden Gen Z dalam survei tersebut, atau sekitar 59 persen mengatakan bahwa menemukan sebuah inspirasi perjalanan yang mana dari media sosial. Angka itu  menjadi angka yang tertinggi dibandingkan dengan generasi mana pun oleh survei. Hal ini tentu tidak mengherankan jika Gen Z melirik media sosial untuk mendapatkan ide perjalanan. Dengan jenis konten yang bertemakan perjalanan akan sangat populer di media sosial. Hal ini telah terbukti dari hashtag perjalanan yang telah memiliki total 42,6 juta postingan di TikTok, sementara Instagram menampilkan 732 juta postingan.

Dengan media sosial dapat menjadi saluran untuk para konten kreator perjalanan dengan memamerkan hasil dari destinasi hidden gem yang lokal, berbagi vlog kehidupan sehari hari, dan juga dapat memberikan saran kepada pengikutnya. Perjalanan memang memungkinkan orang merasa bisa santai dan rileks. Akan tetapi untuk gen z, perjalanan dapat membantu untuk dapat merasakan percaya diri. Data yang ditunjukkan dari survei bahwa total 72 persen Gen Z akan merasa menjadi versi yang terbaik dari diri nya sendiri pada saat bepergian.