Gambaran Mengenai Generasi Z

Gambaran Mengenai Generasi Z

Gambaran Mengenai Generasi Z

Gambaran Mengenai Generasi Z – Generasi Z, sering disingkat menjadi Gen Z dan bahasa sehari-hari dikenal sebagai zoomers, adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Kelompok demografi yang menggantikan Generasi Milenial dan mendahului Generasi Alfa.

Para peneliti dan juga media yang populer telah menggunakan nya pada pertengahan hingga akhir tahun 1990an sebagai tahun kelahiran awal dan awal tahun 2010-an sebagai tahun kelahiran terakhir Gen Z. Hal ini memungkinkan adanya perbedaan di setiap wilayah atau negara dalam klasifikasi setiap rentang usia generasi. Salah satu pertimbangan dalam hal ini adalah perkembangan teknologi di setiap negara atau daerah tidak sama. Yang akan mempengaruhi gaya hidup, pola pikir, pengalaman, psikologi, dan lain sebagainya pada setiap generasi. Klasifikasi rentang tahun lahir Gen Z atau Generasi Z yang digunakan di Indonesia dimulai pada tahun 1997 hingga 2012. Berdasarkan data resmi yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Sensus Penduduk tahun 2020. Sebagian besar anggota Gen Z adalah anak-anak Generasi X atau generasi muda Baby Boomer.

Sebagai generasi sosial pertama yang tumbuh dengan akses internet dan teknologi digital portabel sejak usia muda. Gen Z, meskipun belum melek digital, telah dijuluki sebagai “digital natives” atau orang-orang yang tumbuh seiring dengan reformasi digital. Selain itu, efek negatif menghabiskan waktu di depan layar paling terasa pada remaja, dibandingkan dengan anak-anak yang lebih kecil.

Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gen Z cenderung hidup lebih lambat dibandingkan pendahulunya. Ketika mereka berada pada usia yang sama memiliki tingkat kehamilan remaja yang lebih rendah. Dan lebih jarang untuk mengonsumsi alkohol akan tetapi belum tentu untuk jenis obat psikoaktif lainnya. Remaja Z memiliki sifat lebih peduli dibandingkan dengan generasi sebelum nya yang lebih tua. Baik itu di dalam prestasi akademis ataupun pada prospek pekerjaan, dan lebih baik dalam menunda kepuasan dibandingkan dengan generasi di tahun 1960an, meskipun terdapat kekhawatiran.

Latar Belakang Generasi Z

Generasi Z sebagai generasi yang lebih berpendidikan, berpengetahuan, berperilaku baik, dan mampu mengendalikan stres bahkan depresi dibandingkan generasi sebelumnya. Pada tahun 2016, Varkey Foundation dan Populus melakukan penelitian internasional yang meneliti sikap lebih dari 20.000 orang berusia 15 hingga 21 tahun di dua puluh negara: Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Israel, Italia, Jepang, Selandia Baru, Nigeria, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.

Mereka menemukan bahwa remaja Gen Z secara keseluruhan merasa senang dengan situasi kehidupan pribadinya (59%). Generasi muda yang paling tidak bahagia berasal dari Korea Selatan (29%) dan Jepang dengan skor (28%), sedangkan generasi muda yang paling bahagia berasal dari Indonesia dengan skor tinggi (90%) dan Nigeria (78%).

Untuk dapat menentukan kebahagiaan secara menyeluruh di setiap negara, maka para peneliti mengurangi persentase orang yang mengatakan tidak bahagia dengan persentase orang yang mengatakan bahagia. Yang menjadi sumber kebahagiaan paling utama yaitu kesehatan jasmani beserta rohani (94%), hubungan yang baik dengan keluarga (92%), dan teman (91%). Secara umum, responden yang memiliki usia lebih muda dan laki laki akan cenderung lebih bahagia. Keyakinan agama menempati urutan terakhir dalam persentase (44%). Meski demikian, agama menjadi sumber kebahagiaan utama bagi generasi muda Gen Z yang berasal dari Indonesia (93%), Nigeria (86%), Turki (71%), Tiongkok, dan Brazil (keduanya 70%). Alasan utama kecemasan dan stres adalah masalah keuangan (51%) dan sekolah (46%). Media sosial dan akses sumber daya seperti makanan dan air yang menduduki peringkat teratas, keduanya menyumbang 10%. Masalah pangan dan air paling serius terjadi di Tiongkok (19%), dan India (16%).

Ciri Umu Dari Gen Z

Ciri-ciri umum dan ciri-ciri dari Generasi Z yaitu :

• Mereka adalah generasi digital yang mahir dan antusias terhadap teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Mereka akan mengakses informasi yang mereka perlukan untuk keperluan pendidikan dan pribadi dengan cepat dan mudah. Anggota Generasi Z tidak mengenal dunia tanpa ponsel pintar atau media sosial. Saat iPhone dirilis pada tahun 2007, anggota tertua generasi ini baru berusia 11 tahun dan anggota termuda belum lahir. Mereka tahu semua seluk beluk teknologi. Padahal, kemampuan teknologi mereka seakan-akan merupakan bawaan sejak lahir

• Sangat suka dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan terutama melalui jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Line, WhatsApp, Telegram, Instagram atau SMS. Melalui media ini, mereka lebih leluasa mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan pikirkan secara spontan.

• Saat platform seperti Facebook dan Twitter pertama kali diperkenalkan, generasi milenial dan generasi tua menggunakannya tanpa memikirkan dampaknya. Seiring waktu, mereka menyadari bahwa menjadi sorotan publik dapat dengan mudah kembali menghantui mereka. Generasi Z telah belajar dari kesalahan ini dan memilih platform yang lebih bersifat pribadi dan tidak permanen.

• Generasi Z dikenal lebih mandiri dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka tidak menunggu orang tua mengajari mereka berbagai hal atau memberi tahu mereka cara mengambil keputusan. Ketika diterjemahkan ke dalam dunia kerja, generasi dapat berkembang untuk bekerja dan juga belajar sendiri.

• Dapat lebih toleran terhadap perbedaan budaya dan sangat lah peduli terhadap lingkungan sekitar. Tidak diragukan lagi, Generasi Z akan menjadi generasi paling beragam yang memasuki dunia kerja dalam sejarah Amerika Serikat. Mereka yang mana akan terdiri dari berbagai lapisan kelompok ras atau etnis minoritas. Mereka juga telah dibesarkan untuk dapat lebih menerima dan menghormati lingkungan sekitar dibandingkan generasi sebelumnya.

• Biasakan melakukan berbagai aktivitas dalam waktu yang sama. Seperti dengan membaca, berbicara, menonton dan mendengarkan musik. Sebab, mereka ingin segala sesuatunya cepat, tidak bertele-tele atau berbelit-belit.